SELAMAT DATANG DI PSPS KEBANGGAANKU
iklan banner gratis

Berada di posisi manakah PSPS Pekanbaru di ISL musim 2010-2011 ???

Masih Riskan Turunkan Pemain Muda

Meski saat ini PSPS memiliki beberapa pemain muda berasal dari PSPS U-21 dan beberapa dari tim lain. namun saat bentrok melawan Persija minggu lalu (26/09) Abdurahman Gurning tidak memasukan beberapa pemain muda itu dalam line up inti nya, sebab Gurning masih merasa riskan menurunkan pemain muda tersebut.

Pasalnya, Gurning di laga awal hingga beberapa pertandingan kedepan masih riskan menurunkan pemain muda tersebut. baginya kemenangan di laga-laga awal sangat penting untk mengetahui seberapa kuat tim inti untuk mendulang poin penuh.

Gurning pun tak menampik keraguan menurunkan pemain muda itu di karenakan belum profesionalnya pemain tersebut. "memang saat ini mereka bersama kita. tapi, profesionallitas sangat di butuhkan dalam arti kualitas", ungkap ARG.

Dengan begitu Gurning masih butuh waktu untu memasang pemain muda tersebut apabila PSPS sudah diatas kertas bisa mampu menghadapi lawannya. "kita akan kepercayaan kok, bagi mereka. tapi perlu waktu adaptasi untuk mereka bersama tim.", ujarnya

Lawan Deltras, Pakai Stadion Rumbai

Kabar gembira buat pendukung setia PSPS di Pekanbaru. Di laga berikutnya menjamu Deltras Sidoarjo pada 16 Oktober mendatang, PSPS tak lagi bermain di Stadion H Agus Salim Padang. Tapi, PSPS akan menjamu tim promosi dari Divisi Utama tersebut di Stadion Rumbai.

Hal ini diungkapkan Komisaris PT PSPS, Heru Subagio, Rabu (29/9) kemarin. ‘’Mudah-mudahan saja bisa. Kami sudah masukkan surat ke Dispora Riau. Pada prinsipnya mereka memberikan lampu hijau buat PSPS menggunakan Stadion Rumbai,’’ ujarnya.

Tak hanya itu, Heru juga memberikan kabar bagus dari PT Liga Indonesia. ‘’Secara lisan PT Liga Indonesia sudah memberikan izin. Bahkan, informasinya tim verifikasi PT Liga akan datang ke Pekanbaru pada 3 Oktober mendatang,’’ ujar pria yang menjabat sebagai Wakil Panpel laga kandang PSPS ini.

Untuk itu, mulai kemarin PT PSPS mulai bekerja membenahi Stadion Rumbai. Beberapa sarana pendukung pertandingan yang sempat dilepas karena stadion tersebut akan dibenahi, kembali dipasang. Bahkan, mulai hari ini PSPS tak lagi latihan di Stadion Rumbai, melainkan ke Lapangan SMP Cendana Rumbai.

Tak hanya itu, karena stadion ini sedang dibenahi untuk menyambut kedatangan tim verifikasi, rencana PSPS U-21 memakai stadion ini untuk seleksi pemain dibatalkan dan dipindahkan ke lapangan Dakwah Rumbai. ‘’Mudah-mudahan lolos verifikasi,’’ ujarnya.

PSPS berencana tak hanya lawan Deltras dimainkan di Stadion Rumbai, tapi tiga laga kandang lainnya yakni saat menjamu Persela Lamongan (19 Oktober 2010), Sriwijaya FC (30 Oktober 2010) dan Persib Bandung (2 November 2010).

‘’Kalau bisa sampai November kita main di Stadion Rumbai kemudian baru kita pakai Stadion Kuansing untuk menjamu tamu kita mulai Januari 2011. Kami akan koordinasi lagi dengan Dispora Riau. Yang jelas, untuk lawan Deltras sudah dapat lampu hijau,’’ jelasnya.

Kembalinya PSPS ke Stadion Rumbai ini disambut positif pelatih Abdul Rahman Gurning. ‘’Ini menjadi nilai tambah buat kita. Kalau main di Stadion Rumbai akan beda suasananya jika dibandingkan main di Stadion H Agus Salim meski kita berstatus tuan rumah. Di sini kita didukung penuh suporter,’’ ujarnya. (riaupos.com)

Fance Kurang Memuaskan, Bukan Jaminan Dede

Hasil laga perdana PSPS dinilai sudah cukup memuaskan, permainan yang apik di tunjukan anak asuhnya saat melawan macan kemayoran. dengan hasil imbang gurning sedikit melakukan pembenahan.

Gurning tetap mempertahankan pemain yang bermain bagus saat berjumpa persija. terutama pembenahan dilini belakang, kiper yang paling kita sorot kinerjanya. "mungkin fance tidak siap seratus persen untuk bermain saat pertandingan itu", ucap ARG.

Tapi dengan penampilan fance yang kurang memuaskan pada partai melwan persija tidak menjadi jaminan bagi Dede Sulaiman untuk di turukan pada pertandingan melawan Deltras. Gurning juga mengatakan kita lihat kondisi terakhir kedua kiper siapa yang paling siap.

Sampai sekarang Gurning belum menentukan kiper utama PSPS untuk musim ini di karenakan kemampuan mereka sama baiknya.

Kamis, Seleksi PSPS U-21

Indonesia Super League atau Liga Super U-21 direncanakan akan digelar Oktober mendatang. Untuk itu, PSPS U-21 segera melakukan persiapan dengan menggelar seleksi pemain di Stadion Rumbai, Kamis (30/9) lusa. Seleksi ini dimulai pukul 16.00 WIB.

Tim seleksi ini terdiri dari Miskardi, Nasrul, Agusrianto dan Tarjaki Lubis. Menurut Miskardi, seleksi ini digelar selama tiga hari yakni Kamis, Jumat dan Sabtu. ‘’Untuk seleksi tahap pertama ini kami mencari 30 pemain,’’ ujarnya.

Sementara itu, Nasrul menambahkan seleksi terbuka dan pendaftaran bisa langsung ke Kantor BPN Kota Pekanbaru Jalan Pepaya Nomor 141 (Depan Puskopau) atau bisa langsung mengubungi dirinya di nomor telepon 0811755016. ‘’Atau bisa juga langsung ke Miskardi di Kantor Disdik Kota Pekanbaru, Agusrianto dan Tarjaki,’’ ujarnya.

Persyaratan utama pemain yang akan diseleksi adalah kelahiran tahun 1990 ke atas.

‘’Mereka yang mendaftar harus membawa kartu identitas. Selain itu tentunya kami berharap mereka yang mendaftar merupakan pemain yang punya prestasi. Jadi mereka juga harus mengukur diri sebelum mendaftar,’’ tegas Nasrul.

Saat ini, Miskradi sudah memiliki 15 pemain PSPS U-21 musim lalu. Namun pemain belum dipastikan masuk tim dan terus dipantau perkembangannya. ‘’Pemain yang akan didaftarkan nanti hanya 26 orang. Jadi jelang pendaftaran akan ada pencoretan empat pemain,’’ jelasnya.

Secara rinci, Miskardi menjelaskan 30 pemain yang dijaring nantinya terdiri dari empat penjaga gawang, 10 pemain belakang, 10 gelandang dan enam pemain depan. Rencananya, PSPS U-21 tetap latihan di Lapangan Paskhas AU di Jalan Adi Sucipto seperti musim lalu.

Musim ini, PSPS U-21 akan bergabung di Grup I. Lawannya yang berbeda hanya Semen Padang yang menggantikan posisi Persitara. Sedangkan tim lainnya sama yakni Persib Bandung, Pelita Jaya Karawang dan Persija. Musim lalu, PSPS U-21 berada di peringkat empat klasemen akhir.(riaupos.com)

Hadapi Deltras, Isnaini Akan Turun

Muhammad Isnaini, di pastikan turun lapangan untuk menghadapi deltras sidoarjo. andalan PSPS ini sebelumnya absen saat PSPS bersua Persija yang diakhiri dengan hasil imbang 2-2. pasalnya ketika itu Isnaini sedang berlaga bersama tim Polri di stadion Lebak Bulus jakarta.

"kita sudah persiapkan, sekarang staminanya sedang fit. sebenarnya waktu melawan Persija dya sudah di perbolehkan pulang ke Pekanbaru. hanya saja, kita tidak ingin menurunkannya untuk menjaga staminnya saat berjumpa Deltras", papar gurning saat di tanya.

untuk memaksimalkan hasil saat menghadapi detras, gurning akan memasang Dzumafo dan Isnaini di lini depan PSPS. "saya optimis dengan duet DZ9 dan Isnaini dapat megnhasilkan gol untuk kemenagan", ungkap ARG.

Patah Tumbuh Hilang Berganti

Patah tumbuh hilang berganti, pribahasa ini cocok di alamatkan kepadang pemaian asing baru PSPS,"Patrice Dmitri Nzekou Nguenheu" asal kamerun. setelah tidak diperpanjang kontrak Cyiril Tcana, PSPS merekrut pemain satu ini yang menepati posisi sama dengan Tcana.

Dengan masuknya pemaian kelahiran Kumba Flango,22 juni 1983 ini otomatis PSPS musim ini meiliki 3 pemain asing asal kamerun sama dengan musim lalu.

Kini kehilangan Cyiril Tcana terobati oleh kemampuan yang di tunjukan saat melawan Persija (26/09) walau dengan akhirnya PSPS bermain imbang 2-2 melawan Persija. "saya meresa puas dengan penampilan Nzekou pada pertandingan malam ini" ucap Gurning saat di tanya di hotel bunda tadi malam.

Perjalanan Asykar Theking Ke Ranah Minang

Asykar theking malakukan tour pertama di musim ini ke padang, dimana padang ialah home base sementara PSPS Pekanbaru untuk 3 pertandingan awal super liga. asykar theking berangkat pada minggu (26/09) jam 07.00 wib dengan memberangkatkan 3 armada bus dan sampai di tempat tujuan yaitu di depan stadion agus salim padang pukul 17.00 wib.

Di karenakan stadion agus salim di pakai sore itu oleh SEMEN PADANG vs PERSIPURA terpaksa rombongan asykar theking menunggu di luar stadion yang pada saat itu hujan lebat. kita ketahui bersama bahwa pertandingan Semen Padang vs Persipura di hentikan beberapa menit di karenakan stdaion kebanggaan orang minang itu tergenang air sehingga membuat jalan bola terhenti.

dan rombongan asykar theking pun mulai cemas dengan berita bahwa pertandingan selanjutnya antara PSPS vs Persija di tunda keesokan hari (maklum yang ikut tour kebanyakan para pelajar dan mahasiswa), karena hujan belum reda dan lapangan tergenang air.

setelah menunggu lama dengan keadaan baju pada basah semua, akhirnya doa kami semua terkabul hujan pun berhenti dan lapangan kering walau kick off molor yang tadinya jam 18.30 menjadi 20.00. rombongan asykar theking masuk kestadion dengan menyayikan yel yel.

pertandingan pun berakhir dengan skor seri 2-2, walaupun hasil imbang asykar theking merasa puas dengan permainan yang di tujukan psps pada sat itu dan asykar theking memulai mengemas peralatan. sebelum keluar stadion asykar theking bernyanyi " terima kasih orang padang, terima kasih orang padang, atas sambutannya, atas sambutannya ".

keluar dari stadion jam 22.15 wib rombongan asykar theking bersama rombongan pemain psps langsung munuju hotel tempat menginap psps. di sana para asykar theking berfoto foto n beristrahat di loby hotel.

jam 23.20 kami pun malnjutkan perjalanan kembali ke kota bertuah sampai di pekanbaru pukul 09.00 kami langsung berpisah menuju rumah masing masing. salam satu saudara !!!

Waspadai Trio ABG milik Persija

Pekan perdana ISL musim 2010-2011 PSPS akan bentrok langsung melawan favorit juara yaitu Persija Jakarta, minggu (26/9) di stadion H Agus Salim Padang. Duel startegi dua pelatih papan atas ARG dan RD bakalan menjadi sorotoan.

AR Gurning masih tetap menggunakan formasi andalannya 4-4-2. dengan komposisi 70 persen pemain lama. Dzumafo dan kawan-kawan tetap dianggap layakmemperi perelawan kepada persija yang saat ini sekuadnya telah mengalami perubahan total dengan mendatangkan separuh musim lalu membela sang jawara Piala Indonesia Sriwijaya FC.

"Dalam pertandingan ini kita tampil menyerang sejak menit awal untuk membuyarkan permainan mereka", ujar ARG. Namun begitu pelatih asal kisaran ini tetap menginstruksikan pemain tetap waspada terhadap serangan persija yang di motori trio ABG (Aliyudin, Bambang, Greg). tetapi ARG tidak menjaga secara khusus trio ABG tersebut karena semua pemain persija di anggan sangat membahayakan.

Dalam laga krusial ini PSPS tidak bisa memainkan pemain baru mereka Patrice Nzekou yang belum di izinkan bermain oleh PT Liga Indonesia.

Perkiraan Susunan Pemain :
- PSPS PEKANBARU : Dede Sulaiman, Banaken Bassoken, Dedi Gusmawan, Agus Cima, Daniel Junaidi, Alamsyah Nasution, Rusdianto, Shin Hyun Joon, April Hadi, Dzumafo Herman, Putut Waringin Jati.
- PERSUJA JAKARTA : Hendro Kartiko, Ambrizal, Preciouse, Ismed Sofyan, M Nasuha, Syamsul Charudin, Tony Sucipto, M Ilham, Greg Nwokolo, Aliyudin, Bambang Pamungkas.

Tak Dipanggil, Isnaini Masih Optimis

Striker PSPS, Isnaini tak dipanggil lagi dalam TC Timnas Piala AFF tahap II yang dimulai di Jakarta 4 Oktober mendatang. Meski demikian pemain kelahiran Pekanbaru ini tetap optimis dirinya bakal dipanggil lagi saat TC tahap III hingga masuk skuad Piala AFF 2010.

‘’Ya, saya tak dipanggil lagi. Katanya pelatih memberikan kesempatan buat pemain lain untuk dilihat perkembangannya. Nanti akan ada pemanggilan lagi untuk tahap III hingga pembentukan tim. Saya optimis dipanggil lagi,’’ ujar Isnaini, Kamis (23/9).

Selain Isnaini, peman yang dicoret adalah Habel Satya (Persiwa Wamena), Yesayas Desnam (Persiwa Wamena), Rahmad Latif (Sriwijaya FC) dan Doni Siregar (Persiba Balikapapan).

Nah, untuk pemusatan latihan tahap kedua yang dimulai 4 Oktober mendatang, timnas memanggil empat pemain baru. Yaitu, Boaz Solossa (Persipura Jayapura), Okto Maniani (Sriwijaya FC), Slamet Riyadi (Persela Lamongan), dan Irfan Raditya (Arema Indonesia).

Saat ini, Isnaini masih berada di Jakarta karena memperkuat tim Polri tampil di Turnamen Piala Presiden HUT TNI yang dimulai, Kamis (23/9) hingga 3 Oktober. Jadi, praktis Isnaini tetap tak bisa membela PSPS saat lawan Persija Jakarta di Stadion H Agus Salim, Ahad (26/9).

‘’Keinginan saya memang kuat ingin tampil bersama PSPS di laga perdana Liga Super lawan Persija. Tapi mau bagaimana lagi, saya juga harus membela korps saya di Kepolisian. Saya doakan agar PSPS bisa menang,’’ tambahnya.(riaupos.com)

Gurning Berharap Pemain tak Terbebani

Pelatih PSPS, Abdulrahman Gurning cukup optimis dan tidak mengkhawatirkan rivalnya Persija Jakarta saat bentrok dilaga pembuka Indonesia Super League (ISL) , 26 Sepetember mendatang. Meski harus menjamu rivalnya di stadion Agus Salim milik Semen Padang, pria yang akrab disapa Bang Haji itu tetap optimis anak asuhannya dapat membuktikan kualiatas terbaik.

Namun, Bang Haji itu meminta kepada seluruh pencinta PSPS Mania agar tidak membebani anak buahnya dengan beban yang terlalu berat, misalnya harus wajib menang atas lawannya.

'Dengan kondisi fisik para pemain yang saat ini on fire. Saya optoimis anak - anak dapat tampil maksimal meski dengan materi dibawah Persija. Sebab, mereka pasti akan berusaha menjadi yang terbaik pada pentas ISL kali ini,' sebut Bnag Haji, Rabu (22/9) kemarin.

Ditambahkannya, meski raport PSPS saat musim lalu berada di barisan papan atas klasemen akhir dan melebihi target semula, yakni lolos dari zona degradasi. Pelatih asal Kisaran, Sumatera Utara itu berharap anak asuhannya tak terbebani. 'Jika masyarakat Pekanbaru membebani anak asuhanya agar selalu memenangkan setiap pertandingan, dirinya malah pesimis menjadi berdampak buruk buat PSPS nantinya,' terangnya.

Menurutnya, kondisi fisik anak buahnya saat ini cukup menjadi modal awal untuk memetik poin atas Persija minimal satu angka. "Kita berangkat besok (hari ini, red), dan seluruh pamain yang kita boyong tidak seluruhnya dapat membela PSPS. Apalagi kita langsung menuju Padang dengan menggunakan jalur darat, yang tentunya membuat stamina terkuras," jelas Abdulrahman Gurning.

Melihat kenyataan seperti itu, lanjutnya, tentunya harapan anak asuhan Gurning dipastikan semakin termotivasi untuk menang. 'Saya yakin anak-anak sudah termotivasi dengan mengetahui kondisi perpindahan stadion yang kita alami. Sehingga kita bisa bangkit dan berusaha keras untuk mengejar menjadi yang terbaik,' tambahnya.

Ditanya mengenai strategi dalam menghadapi Persija Jakarta, pria asal Kisaran, Sumatera Utara itu belum terlalu terfokus kearah sana. 'Saat ini kita masih fokus finishing dan penyelesaian akhir. Untuk strategi belum terlalu mengarah kesana. Namun, kita tetap menggunakan formasi 4-4-2 seperti musim lalu yang sudah sangat padu dengan anak-anak,'tegasnya.

Mengenai rival (Persija) anak buahnya, Gurning menegaskan akan mengintruksikan para pemainnya untuk mewaspadai pergerakan Bambang Pamungkas, Alyhudin, Ismed Sopian. 'Transisi menyerang mereka sangat disiplin, sehingga saya memastikan agar anak-anak tidak memberi ruang gerak bagi ketiga pemain ini,' tegasnya.

Pagi Ini Bertolak ke Padang, PSPS Siap Tempur

PSPS siap mengikuti Liga Super musim ini. Seluruh pemain sudah siap tempur. Kamis (23/9) pagi ini, 18 pemain bertolak ke Padang menggunakan bus untuk menjalani laga perdana menghadapi Persija Jakarta di Stadion H Agus Salim, Padang, Ahad (26/9).

Delapan belas pemain itu termasuk dua pemain asing, Shin Hyun Joo dan Patrice Nzekou yang belum mengantongi Kitas (Kartu Izin Menetap Sementara). ‘’Mereka tetap dibawa karena kemungkinan besar Kitas mereka beres sebelum lawan Persija,’’ ujar Manajer PSPS, Dastrayani Bibra, kemarin.

Sementara 16 pemain lainnya adalah Fance Harianto, Dede Sulaiman, Dedi Gusmawan, Agus Cima, Danil Junaidi, Banaken Bossoken, Edi Sibung, Windu, Septi Hadi, Rusdianto, Alamsyah, April Hadi, Zahrul Azhar, Putut Waringin Jati, Victory dan Dzumafo Epandi Herman.

‘’Kita bawa 18 pemain yang telah didaftarkan ke PT Liga, kecuali Isnaini karena dia masih di Jakarta. Mereka sudah siap tempur semua, terutama setelah melihat hasil uji coba terakhir lawan Setwan tadi (kemarin, red),’’ ujar asisten pelatih PSPS, Afrizal kepada Riau Pos, Rabu (22/9) kemarin.

Ya, PSPS melakukan uji coba terakhir di Stadion Rumbai, kemarin. Hasilnya, Askar Bertuah menang dengan skor 5-1 atas tim yang diperkuat mantan pemain PSPS tersebut. ‘’Bukan hasilnya yang kami lihat, tapi secara permainan anak-anak terlihat cukup bagus,’’ ujarnya.

Dalam uji coba kemarin, pelatih Abdul Rahman Gurning meminta Dzumafo dkk untuk menguasai bola selama mungkin saat menyerang dan melakukan pressure ketat saat diserang. ‘’Sekitar 70 persen sudah menampakkan hasil yang diinginkan,’’ ujar mantan pelatih PS Siak ini.

Rencananya, hari ini para pemain akan istirahat total dan kembali latihan besok (24/9). Selanjutnya, PSPS baru akan melakukan uji coba lapangan Stadion H Agus Salim, Padang pada Sabtu (25/9). ‘’Kami datang lebih awal untuk menjaga kondisi pemain dan penyesuaian cuaca,’’ ujarnya.(riaupos.com)

Resmi Kontrak 21 Pemain

Setelah menjalani tahapan seleksi, manajemen PSPS Pekanbaru akhirnya mengontrak 21 pemain untuk dipersiapkan menghadapi kompetisi Superliga Indonesia 2010/11. Selanjutnya, pemain tersebut akan didaftarkan ke PSSI sebagai syarat untuk mengikuti kompetisi musim ini.

Asisten manajer PSPS Adityo Pramono, kepada mengatakan bahwa saat ini pihaknya telah melakukan klausal kontrak terhadap 21 pemain. Empat diantara pemain tersebut merupakan legiun asing, yakni Dzumafo Effandi Herman, Banaken Basoken, Patrice Nzekou dan Shun Hyuu Jo.

Khusus bagi Dzumafo Effendi Herman, keberadan di PSPS merupakan musim ketiganya. Pemain asal Kamerun ini pertama kali merumput saat Askar Bertuah berada di divisi utama. Lain halnya dengan Patrice Nzekou dan Shun Hyuu Jo, yang baru kali pertama berseragaman pasukan biru ini. Malahan bagi Patrice, ini perdana kalinya ia merumput di Indonesia.

"Saat ini kita telah mengontrak 21 pemain untuk dipersiapkan menghadapi kompetisi musim ini, termasuk empat pemain asing. Semuanya telah menandatangani klausal kontrak secara resmi," kata kata Adityo Pramono, asisten manajer PSPS.

Meski demikian kata Dityo, pihaknya belum mendaftarkan pemainnya ke PSSI. Selain batas waktu pendaftaran masih panjang, pihaknya masih menunggu KITAS (surat izin menetap pemain asing) dua pemain asing yang baru direkrut musim ini. Kedua pemain tersebut yakni Patrice Nzekou (Kamerun) dan Shin Hyuu Jo (Korea).

"KITAS dua pemain tersebut belum keluar. Kita masih menunggu dari agennya yang akan berjanji segara menyelesaikan. Mudah-mudahan semuanya selesai sebelum kompetisi bergulir," harap Dityo.

PSPS di Agus Salim hingga 2 November

PSPS diberi banyak waktu untuk membenahi homebase baru, Stadion Kuansing hingga sesuai standar Liga Super yang direkomendasikan PT Liga Indonesia. Ya, PT LI menyarankan PSPS menjadi tim musafir hingga 2 November.

Seperti diketahui PT LI menyarankan PSPS menggunakan Stadion Agus Salim Padang saat menjamu lawannya di Liga Super musim ini. Namun, PSPS sempat meminta hanya tiga laga saja bermain di Ranah Minang tersebut.

‘’Memang kami minta hanya tiga pertandingan main di Agus Salim karena Stadion Kuansing baru bisa dipakai setelah MTQ dan perlu ada perbaikan lagi. Namun PT LI memberikan solusi PSPS tetap di Agus Salim hingga 2 November,’’ ujar asisten manajer PSPS, Dityo Pramono, Ahad (19/9).

Dengan demikian maka tiga laga awal yakni menjamu Persija Jakarta (26 September), Persela (16 Oktober) dan Deltras (19 Oktober), PSPS main di Stadion Agus Salim Padang.

Setelah itu, PSPS memang main di Stadion Agus Salim, tapi bukan sebagai tuan rumah, melainkan sebagai tamu karena berhadapan dengan Semen Padang pada 23 Oktober. Selanjutnya, 26 Oktober PSPS tandang ke Lamongan menghadapi Persela.

Usai dua laga tandang, PSPS akan kembali menjadi tuan rumah pada 30 Oktober dan 2 November. ‘’Setelah itu, jadwal kita libur dan kita kembali menjadi tuan rumah pada 9 Januari. Surat resminya sudah kami terima dari PT Liga,’’ jelas Dityo.

Dityo menambahkan waktu yang tersedia tersebut sudah cukup buat PSPS membenahi dan memenuhi permintaan PT Liga agar Stadion Kuansing sesuai standar Liga Super. ‘’Waktu cukup panjang dan kami optimis,’’ ujarnya.

Berdasarkan keterangan dari Sekdakab Kuansing, Zulkifli, PSPS baru diizinkan memakai stadion ini pada 26 Oktober, tepatnya beberapa pekan setelah MTQ Tingkat Provinsi yang dijadwalkan digelar 10-16 Oktober 2010.(riaupos.com)

Kualitas Pemain PSPS Dipertanyakan

skuad PSPS Pekanbaru untuk menghadapi ISL musim 2010/2011 sudah mulai terbentuk. musim ini PSPS telah mendatangkan beberapa pemain untuk dapat memperkuat tim kebanggaam masyarakat kota Pekanbaru tersebut. di antaranya eks pemain PSM Shin Hyun Joon, eks pemain SFC Alamsyah Nasution dan pemain dari Kamerun Patrice Nzekou Nguenheu.

Meskipun sudah mendatangkan beberapa pemain untuk membela PSPS musim ini, namun kualitas para pemain PSPS masih di ragukan. Hal ini diungkapkan oleh ketua umum Asykar TheKing pendukung setia PSPS. Pasalnya selama ini tim Asykar Bertuah hanya melakukan uji coba terhadap tim-tim yang kelasnya masih berada di bawah PSPS Pekanbaru. Nasrul juga menambahkan untuk memperoleh tim terbaik dengan kulitas pemain yang bagus harus membutuhkan kerja keras dab jangka waktu cukup lama. (zamrudtv.com)

Stadion Kuansing Bisa Dipakai 26 Oktober

Stadion Sport Center Kuansing akan diresmikan saat pembukaan MTQ Riau 10 Oktober mendatang. Setelah itu, stadion berkapasitas 20 ribu tempat duduk ini baru bisa dipakai PSPS pada 26 Oktober sebagai home base menjamu lawannya di Liga Super musim ini.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Daerah Kabupaten Kuansing Drs H Zulkifli MSi ketika membuka turnamen bola voli Piala H Sukarmis-H Zulkifli di Desa Bandar Alai Kari, Kecamatan Kuantan Tengah, kemarin. “PSPS Pekanbaru akan menggunakan stadion kita (Kuansing, red) sebagai tempat pertandingan Liga Super,” ujarnya.

Pernyataan Sekda H Zulkifli ini bertentangan dengan pernyataan yang beberapa kali dilontarkan petinggi PT Liga Indonesia terhadap kondisi stadion yang dinilai belum layak digunakan untuk Liga Super karena banyak item sarana yang tidak tersedia di stadion ini.

Bahkan, Zulkifli mendukung PSPS main di Stadion Kuansing. ‘’Jika PSPS main di sini maka masyarakat Kuansing bisa menyaksikan jalannya pertandingan sepakbola akbar di Indonesia tersebut secara langsung, terutama menyaksikan penampilan tim sepakbola terbaik Riau yakni PSPS,’’ ujarnya.

Menyinggung kondisi fisik pembangunan stadion ini, Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Kuansing H Akmal Yahfis ST yang di konfirmasi Riau Pos secara terpisah, Kamis (16/9) kemarin menyebutkan, stadion ini belum diserah terimakan dari PT Wijaya Karya (WIKA) selaku rekanan pada Pemkab Kuansing.

Saat ini kondisi pembangunan fisiknya mencapai 95 persen, dan masih dalam tahap finishing bangunan fisik. Soal kekurangan stadion yang akan digunakan sebagai kandang PSPS dalam Liga Super seperti yang disebutkan PT Liga Indonesia, Akmal Yahfis mengakui kalau sejauh ini belum ada instruksi perbaikannya.

‘’Sebetulnya, fasilitas kamar mandi wasit, dan ruang ganti sudah tersedia. Hanya saja memang tidak satu ruangan. Begitu juga soal rumput lapangan yang digunakan, tidak terlalu persoalan menggunakan rumput alam saat ini yang dinilai cukup baik,’’ ujarnya.

Karena itu, pihaknya yakin kalau PSPS akan tetap menggunakan stadion ini daripada pindah ke Sumatera Barat karena hal ini justru akan merugikan PSPS sendiri. ‘’Kalau main di luar, pendukung kurang dan biaya besar,’’ ujarnya. (riaupos.com)

Siapkan Putut Gantikan Isnaini

Latihan PSPS pasca libur Idul Fitri sudah diikuti semua pemain kecuali Isnaini yang harus bergabung bersama Timnas Piala AFF di Jakarta. Pelatih Abdul Rahman Gurning pun mulai menjalankan program latihan menghadapi kompetisi, salah atunya adalah menyiapkan Putut Waringin Jati menjadi striker.

Ya, Gurning memang sedang kesulitan mencari pengganti Isnaini untuk diduetkan dengan Dzumafo Epandi Herman di lini depan. ‘’Kita memang minim striker setelah Isnaini ke Timnas. Dari pemain yang ada, saya akan plot Putut menjadi striker bersama Dzumafo,’’ ujarnya, Kamis (16/9).

Selain Dzumafo dan Isnaini, PSPS hanya miliki satu striker lagi yakni mantan pemain PSPS U-21, Victory. Tapi, Gurning belum bisa memberikan kepercayaan penuh buat Tory-panggilan akrabnya- karena masih terlalu muda dan kurang pengalaman. ‘’Kalau Putut punya pengalaman dan hanya perlu waktu untuk sehati dengan Dzumafo,’’ ujarnya.

Selama ini di PSPS, Putut memang belum pernah diberi peran menjadi striker. Mantan pemain Semen Padang ini lebih sering dipercaya sebagai gelandang sayap dan terkadang sebagai gelandang serang. ‘’Mudah-mudahan saja dengan waktu yang tersedia bisa,’’ ujar pelatih asal Kisaran ini. (riaupos.com)

Asykar Theking Siap ke Padang

PT Liga Indonesia (LI) menyarankan PSPS untuk main di Stadion H Agus Salim, Padang karena Stadion Kuansing tak lolos verifikasi. Asykar Theking pun siap ke Padang untuk memberikan dukungan langsung.
Hal ini diungkapkan Ketua Asykar Theking, Nasrul, Kamis (16/9). ‘’Kami belum dapat kepastian PSPS main di mana, bahkan saya ragu PSPS ikut atau tidak karena waktu tinggal 10 hari,’’ ujarnya.

‘’Tapi kemana pun PSPS main, kami akan tetap memberikan dukungan. Kalau pun tak bisa semua anggota yang datang, setidaknya ada yang mewakili, paling tidak satu bus,’’ tambah Kepala TU BPN Pekanbaru ini.

Jika PSPS main ke luar kota seperti ke Padang, Asykar Theking membuka pendaftaran buat anggota yang mau berangkat. ‘’Kami akan sediakan bus, tapi mungkin ada juga yang pakai sepeda motor,’’ jelas Nasrul.

Pendaftaran akan dibuka di sekretariat Asykar Theking Jalan Kandis. Nasrul menegaskan anggota juga harus dapat izin dari orang tua mereka, terutama yang masih berstatus pelajar. ‘’Orang tua juga harus pantau anaknya,’’ ujarnya. (riaupos.com)

Mengungsi ke Ranah Minang

Pilihan pahit harus diterima PSPS Pekanbaru. Bersama tiga tim lainnya, Askar Bertuah harus terusir dari Pekanbaru ketika menjadi tuan rumah Liga Super 2010/2011. Oleh PT Liga Indonesia (LI), PSPS dipastikan tidak bisa memakai Stadion Rumbai dan Stadion Kuantan Singingi, dan harus “mengungsi” ke Stadion Agus Salim, Padang, Ranah Minang.

Bersama PSPS, tiga tim lainnya yang mengalami nasib sama adalah Persibo Bojonegoro, PSM Makassar, dan Persiwa Wamena. Oleh PT LI, Persibo dialihkan ke Stadion Brawijaya Kediri, PSM ke Stadion Segiri Samarinda, dan Persiwa diungsikan ke Stadion Mandala Jayapura.

Sekretaris PT LI Tigorshalom Boboy mengatakan, keempat klub itu bisa balik ke kandangnya masing-masing jika sudah ada perbaikan dan sesuai standar yang ditetapkan. “Tapi jika tidak ada upaya dari mereka untuk melakukan perbaikan, maka sampai akhir musim keempat tim itu tidak akan bisa main di kandang sendiri,” kata Tigor, kemarin. “Kami sudah memberitahu mereka dan sejauh ini tidak ada yang protes,” lanjutnya.

Sebelumnya ada delapan klub yang menjadi “pasien” PT LI. Selain empat klub tersebut, tiga lainya adalah Persela Lamongan, Semen Padang, Persiba Balikpapan, dan Deltras Sidoarjo. Tapi empat klub terakhir sementara ini dianggap masih bisa ditoleransi. Tapi, bukan berarti Persela, Semen Padang, Persiba, dan Deltras sudah benar-benar aman. Bisa saja di tengah jalan keempatnya akan bernasib sama, yaitu diusir dari rumahnya sendiri.

Jika misalnya nanti Semen Padang yang juga memakai Stadion Agus Salim harus terusir, maka PSPS otomatis juga harus pergi dari sana dan mencari stadion baru jika stadion yang sebelumnya diusulkan belum dianggap layak juga.

“Jika di tengah jalan ternyata kondisinya kembali menjadi tidak standar, mereka pasti akan kami pindahkan juga. Untuk mengetahui kami akan kembali melakukan pengamatan langsung atau bisa saja kami mendapat masukan dari tim-tim yang bermain di sana,” bebernya.

Tigor memaparkan, tidak kali ini saja klub-klub itu ditegur. Tapi mayoritas mereka tidak banya melakukan perubahan. “Kami sudah berkali-kali memberi peringatan. Sebelum tim verifikasi meninjau langsung klub-klub itu sebelumnya sudah kami beritahu agar menyiapkan segala aspeknya. Tapi nyatanya tidak banyak perubahan. Jadi mereka harus menerima risikonya,” papar Tigor.

Bidik Agus Salim Tapi Upayakan Rumbai

PT LI memfokuskan verifikasi pada kondisi stadion. Hasilnya, masih parah. Kondisi stadion beserta seluruh aspeknya dari tujuh klub itu rata-rata masih jauh dari yang diharapkan. Bahkan, PSPS dipastikan tak bisa menggunakan Stadion Kuantan Singingi karena PT LI menyatakan stadion tersebut belum standar Liga Super.

Kondisi terakhir stadion tersebut belum ada listrik dan akses jalan menuju stadion belum diaspal. Alhasil PT LI menyarankan PSPS main ke Padang atau Palembang.‘’Setelah kami tinjau, Kuansing nantinya akan bagus. Cuma masalahnya saat ini masih dalam tahap pengerjaan akhir. Sambil terus menyelesaikan pembangunan, kami menyarankan mereka untuk sementara bisa main di Padang atau Palembang,’’ ujar Manajer Lisensi PT LI Lano Mahardika.

Manajer PSPS, Dastrayani Bibra mengaku kalau Stadion Kuansing untuk sementara tidak bisa dipakai dan sedang dilakukan perundingan dengan pengelola Stadion Agus Salim Padang. ‘’Kemungkinan besar memang kita main di Padang, tapi hanya untuk tiga pertandingan awal,’’ ujarnya.

Namun, manajemen PSPS tetap mengatur rencana lain agar PSPS tak main di luar Riau yakni mengupayakan tetap bermain di Stadion Rumbai karena hingga saat ini stadion yang direncanakan akan direnovasi untuk persiapan PON 2012 belum juga dikerjakan, bahkan PSPS masih latihan di sana.

‘’Pengelola Stadion Agus Salim setuju kami main di sana. Mereka sudah minta surat resmi. Namun, kami sedang berupaya kalau bisa tetap main di Stadion Rumbai dalam tiga laga awal hingga Stadion Kuansing bisa dipakai. Surat pemakaian Stadion Rumbai sudah kami masukkan. Mudah-mudahan saja dalam beberapa hari ini keluar,’’ jelas Dastrayani Bibra.

Terkait jadwal pertandingan, Ide -panggilan akrabnya- mengatakan hingga saat ini belum ada perubahan di mana PSPS akan mengawali Liga Super musim ini menjamu Persija Jakarta, 26 September. ‘’Sementara belum ada perubahan. Tak tahulah saat manager meeting sekitar tanggal 20-an nanti,’’ ujarnya.

Latihan Perdana Minus Lima Pemain

Libur Idul Fitri yang diberikan manajemen PSPS buat pemain berakhir, Selasa (14/9) kemarin. Namun, latihan perdana yang dipimpin langsung pelatih kepala Abdul Rahman Gurning kemarin belum diikuti semua pemain. Tercatat ada lima pemain yang absen.

Kelima pemain tersebut adalah Isnaini, Edi Sibung, Dede Sulaiman, Dedi Gusmawan dan Agus Cima. Isnaini tak latihan karena bergabung dengan Timnas Piala AFF di Jakarta, Dede Sulaiman dan Edi Sibung karena ada urusan keluarga, sementara Dedi dan Cima hanya terlambat tiba di Pekanbaru.

‘’Dedi dan Cima sebenarnya sudah tiba di Pekanbaru. Tapi karena tiba pukul 17.00 WIB makanya mereka tak bisa langsung ikut latihan. Mungkin macet di jalan karena mereka pakai mobil sendiri dari Medan,’’ ujar asisten pelatih PSPS, Afrizal kepada kami, kemarin.

Dalam latihan perdana kemarin, empat Gurning hanya memberikan latihan ringan.‘’Tadi (kemarin, red) hanya latihan ringan saja. Kalau besok (hari ini, red) mulai fokus latihan program menghadapi kompetisi,’’ jelas Afrizal.

Laga Berat Di Pekan Pertama

PSPS Pekanbaru akan mengawali Indonesia Super League 2010/2011 sebagai tuan rumah. Ya, PT Liga Indonesia telah mengeluarkan rilis laga pekan perdana Liga Super yang dimulai 26 September.

PSPS dipastikan bertemu tim ibukota, Persija Jakarta. Abdul Rahman Gurning menanggapi dingin terkait jadwal ini. ‘’Persija tim yang bagus dan mereka sudah persiapan. Ya, mau tak mau kita memang harus siap dengan tim yang ada. Tapi, saya kita jadwal tersebut bisa saja berubah,’’ ujarnya ARG.

Tapi kekuatan psps akan berkurang di akibatkan rencana home base psps yang di pindahkan ke stadion jakabaring (palembang) atau agus salim (padang) menyusul tidak lolosnya verivikasi stadion kuansing. "tidak hanya dari segi dukungan/suporter yang berkurang kalau kita bermain di rumah orang tapi dari sisi pisikologis pemain kita akan lemah", ujar dastrayani menejer psps

Stadion Kuansing Batal Menjadi Home Base

Sport Center Kuantan Singingi batal menjadi Home Base sementara PSPS Pekanbaru. Pasalnya stadion yang berkapasitas 20.000 tempat duduk ini, belum mendapatkan izin verivikasi dari PT. Liga Indonesia. Stadion Kuansing dipilih jadi home base karena Stadion Kaharudin Nasution Rumbai akan direnovasi untuk PON 2012.

Dari hasil verivikasi Liga Indonesia, Stadion yang terletak di Kawasan Sinambek Teluk Kuantan, Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuansing atau sekitar 160 kilometer dari Kota Pekanbaru ini, masih memiliki banyak kekurangan di bagian infrastruktur. Diantaranya yang belum ada adalah toilet di ruang wasit, ruang jumpa pers, bangku cadangan pemain. Serta jalan masuk ke stadion yang belum selesai dikerjakan pihak kontraktor stadion.

Pelatih PSPS Pekanbaru Abdurahman Gurning menyayangkan jika tidak dapat bermain Stadion Kuansing. Pasalnya, jika Stadion Kuansing tidak lolos verivikasi, maka PSPS akan mencari home base diluar Riau. Dan itu akan banyak merugikan PSPS yang bermain tanpa dukungan penuh dari supporter Asykar Theking.

Selain itu Gurning mengharapkan agar manajemen maupun panitia pelaksana labih memperhatikan kepentingan tim agar PSPS jangan sampai main di luar kandang. Akibat dari gagalnya penggunaan stadion Kuansing sebagai Home Base, PSPS di kabarkan untuk sementara akan berlaga di Stadion Bumi Sriwijaya Jakabaring, Palembang dalam mengarungi ISL 2010/2011 ( zamrudtv.com)

Gol Perdana Isnaini Di Timnas

Pada laga uji coba Timnas melawan pro titan hari senin kemarin Isnaini mampu mencetak gol perdananya di timnas Indonesia. walau itu hanya bertajuk uji coba tapi bomber andalan PSPS ini sangat merasa senang karena dapat mencetak gol perdanyanya.

Itu semua berawal dari 2 X 30 menit kedua pelatih Afred Riedl mengganti seluruh pemain dan hanya menyisakan M. Isnaini dilini depan. Formasi yang digunakan pun berubah menjadi 4-2-3-1.

Menjadi striker tunggal tidak disia-siakan oleh nya. Hasilnya pada menit 75 mampu menjebol gawang Pro Titan setelah berhasil memenangkan duel didepan gawang lawan. Gol itu merubah kedudukan menjadi 3-0.

"Dengan gol ini saya merasa sangan percaya diri untuk bersaing di lini depan Timnas merah putih dan gol ini saya persembahkan untuk semua yang telah mendukung saya", ujarnya.

PSPS Kontrak Nzekou

PSPS akhirnya memenuhi kuota tiga pemain asing non Asia. Pemain asal Kamerun, Patrice Nzekou Nguenheu yang ikut seleksi sejak Senin (30/8) lalu diyatakan lolos. Pemain yang sebelumnya bermain di Liga Turki ini mencapai kesepakatan dengan manajemen PSPS.

‘’Pada prinsipnya Nzekou setuju dengan nilai kontrak yang kami tawarkan. Jadi deal kontrak sudah oke dan Nzekou tinggal meneken kontrak saja. Pelatih juga sudah setuju,’’ ujar bendahara PSPS, Fardiansyah kepada kami, Jumat (3/9).

Pemain kelahiran Kumba Flango, 22 Juni 1983 ini telah diminta manajemen PSPS untuk segera mengurus ITC agar bisa mengantongi Kartu Menetap Sementara (Kitas) di Indonesia. ‘’Mudah-mudahan ITC-nya cepat selesai dan dia bisa langsung main di laga perdana,’’ harap Fardiansyah.

Apakah Nzekuo bisa main di Indonesia? Bukankah PT Liga Indonesia menetapkan aturan baru yakni pemain asal Afrika harus pemain Timnas? ‘’Nzekou sudah dinyatakan lolos verifikasi PT Liga Indonesia. Kalau tidak kami juga tak berani meminta agennya untuk diseleksi,’’ ujarnya.

Nzekou akan diplot Abdul Rahman Gurning untuk menggantikan posisi Cyril Emile Tchana sebagai playmakers. Tapi pemain yang memiliki tinggi 175 sentimeter tersebut juga bisa dimainkan sebagai striker ditandemkan dengan Dzumafo Epandi Herman seandainya Isnaini tak bisa dimainkan karena ikut Timnas Piala AFF.

Dengan direkrutnya Nzekou maka PSPS sudah diperkuat empat pemain asing. Mereka adalah Dzumafo Epandi Herman, Banaken Bossoken dan Shin Hyun Joo (Korea). PSPS juga masih memburu satu pemain asing lainnya untuk memenuhi kuota Asia. ‘’Kalau ada yang bagus dan sesuai anggaran maka akan kita rekrut,’’ ujar Fardiansyah. (riaupos.com)

PSPS Jadi Tim Musafir ??

Tampaknya tim kebanggaan masyarakat Pekanbaru benar-benar akan bermain di luar Riau atau lebih kita kenal sebagai tim musafir. Hingga kemarin, kekurangan Stadion Kuansing yang dijelaskan utusan PT Liga Indonesia, Lano Mahardika, belum juga dibenahi. Dari pantauan kami di lapangan, tampak jalan menuju stadion masih dalam tahap pengerasan.

Tak hanya itu, jalan untuk masuk pintu utama stadion yang terletak di Desa Sinambek Kelurahan Simpang Tiga, Telukkuantan ini belum selesai dan tak bisa masuk sepeda motor, apalagi mobil atau bus yang mengangkut pemain.

Sementara itu, manajer PSPS Dastrayani Bibra pasrah dengan keputusan Pemkab Kuansing ini. ‘’Saat ini tangan kami di bawah, jadi kalau memang tak bisa dipakai maka kami terpaksa cari stadion lain,’’ ujarnya.

‘’Tapi harapan kami cukup besar PSPS bisa bermain di Stadion Kuansing karena dukungan tetap ada buat PSPS. Kalau di luar seperti di Palembang atauPadang jelas tidak banyak pendukung kita,’’ tambahnya. Lebih lanjut, Bibra mengatakan jika benar Stadion Kuansing belum bisa dipakai maka PSPS akan ke Stadion Jakabaring Palembang atau Stadion H. Agus Salim, Padang.

Minta Perubahan Jadwal Laga Kandang

PSPS Pekanbaru berencana meminta perubahan jadwal laga kandangnya di Liga Super Indonesia musim ini. Tim Asykar Theking sebelumnya mendapat jadwal dari PT Liga Indonesia untuk menjamu Persija Jakarta pada 26 September mendatang. Namun karena pada saat bersamaan Stadion Kuansing dipakai untuk acara Musabaqah Tilawatil Qur'an, PSPS akan meminta untuk menjadi tim tamu di laga-laga awal.

“Kebetulan tanggal itu stadion akan digunakan untuk acara MTQ Provinsi Riau selama seminggu. Jadi kami akan minta perubahan jadwal ke PT Liga,” kata asisten manajer PSPS, Dityo Pramono, Kamis (2/9). “Kalau bisa dalam dua atau tiga laga awal kami main away saja,” ia melanjutkan.

Menurut Dityo, perubahan jadwal dengan melakukan pertandingan tandang di awal musim juga akan membantu manajemen PSPS memperbaiki sarana di Stadion Kuansing. Stadion yang terletak di Kabupaten Kuantan Singingi ini dinilai belum layak oleh PT Liga karena tidak mempunyai kamar mandi dan toilet di ruang wasit.

Jika diberi kesempatan melakukan pertandingan tandang di awal musim, Dityo yakin masalah sarana di Stadion Kuansing akan bisa diatasi. “Mereka mengatakan masalah di Stadion Kuansing hanya soal kamar mandi di ruang wasit. Bagi saya hal ini bukan persoalan prinsip. Saya kira kami sanggup menyediakannya dalam waktu dekat,” ujarnya.

Dityo juga menegaskan bahwa PSPS akan menolak jika disuruh bermain kandang di stadion lain, misalnya Stadion Jakabaring di Palembang sesuai anjuran PT Liga. Bermain kandang di stadion klub lain, kata Dityo, akan membawa kerugian bagi nasib PSPS. “Saya tidak mau kalau main di Pelembang. Saya inginnya tetap di Stadion Kuansing karena kami janji akan perbaiki sarana di stadion itu,” ungkapnya.

Dari jadwal awal yang diajukan PT Liga, PSPS akan menjadi tuan rumah bersama dengan Persijap Jepara (yang akan melawan PSM Makassar), Persibo Bojonegoro (lawan Persiba Balikpapan), Semen Padang (lawan Persipura Jayapura), dan Pelita Jaya Karawang (lawan Persiwa Wamena).

Para peserta Liga Super masih diberi kesempatan oleh PT Liga untuk mengajukan keberatan jadwal sampai dengan 7 September. PSPS, kata Dityo, yakin bahwa PT Liga akan menampung keberatan yang mereka ajukan.

Coba Gelandang Serang Asal Kamerun

Kedatangan bek asing PSPS, Bannaken Bassoken beberapa waktu lalu ternyata membawa angin segar buat tim berjuluk Askar Bertuah yang sedang disibukan dengan perekrutan pemain baru. Pasalnya, kedatangan Bannaken ke Pekanbaru bersama pemain muda yang masih berusia 25 tahun dan kerap menempati posisi gelandang serang. Tetapi, pemilik nama asal Kamerun yakni Dimetri Jegu itu juga mampu menempati posisi striker.

Hingga kini, pemain tersebut sudah menjalani latihan bersama anak buah pelatih Abdulrahman Gurning sejak, Senin (29/8) lalu guna menjalani seleksi pemain. Namun, dari hasil catatan pelatih asal Kisaran, Sumatera Utara itu Dimetri Jegu layak direkrut untuk menutupi kekosogan posisi yang dibutuhkan skuad PSPS.

'Secepatnya akan saya sampaikan kepada manajemen agar Jegu segera direkrut untuk menutupi kekurangan dan kekosongan posisi yang dibutuhkan. Dan memang, posisi yang ditempati Jegu seperti apa yang kita butuhkan,' papar Abdulrahman Gurning kepada kami , Rabu (1/9) pagi tadi di mess wisma Benny.

Lebih jauh dijelaskan pelatih yang akrab disapa Bang Haji itu, pemain asal Kemerun yang memiliki tinggi badan 172 centimeter itu sangat menjanjikan.'Teknik bermainnya jauh lebih baik dari mantan gelandang serang kita musim lalu yakni Chiryl Emile Tchana. Sebab dari hasil pantauan saya, Jegu boleh juga ditandemkan dengan Dzumafo pada posisi striker,' katanya.

Jika Jegu secepatnya berkostum PSPS, dengan begitu kuota untuk pemain asing tim kebanggaan masyarakat Riau itu terpenuhi sudah. Pasalnya setiap tim yang bakal bercokol pada pentas Indonesia Super League (ISL) 2010/2011 mendatang sebanyak tiga orang. Hanya saja, PSPS masih menyisahkan satu tambahan pemain Asia setelah Shin Hyun Joon resmi bergabung.

'Kemungkinan untuk penambahan pemain Asia masih kita jajaki. Meskipun kita manajemen sudah perekrutan seleksi pemain baru. Tetapi, dengan komposisi pemain yang ada saya yakin kita sudah mampu bersaing dengan kontestan ISL lainnya,' tutup Bang Haji.

Kekurangan Stadion Kuansing Bisa Dilengkapi

Manajemen PSPS Pekanbaru menyatakan tidak memiliki stadion alternatif pengganti menyusul stadion yang diajukan belum memenuhi standar kompetisi Liga Super Indonesia 2010/2011.

"Sampai saat ini kita belum memiliki stadion pengganti Sport Centre Stadium di Kabupaten Kuantang Singingi (Kuansing) yang telah menjalani verifikasi awal PT Liga Indonesia," ujar Direktur Utama PT PSPS, Dityo Pramono, di Pekabaru, Selasa.

Pernyataan itu disampaikan menyusul keterangan Direktur Utama PT Liga Indonesia Andi Darussalam Tabussala yang menyebutkan PSPS merupakan salah satu dari tujuh tim yang belum memenuhi standarisasi stadion pada kompetisi Liga Super Indonesia sehingga terancam dicoret.

Ketujuh tim itu yakni Persela Lamongan, Semen Padang, PSM Makassar, Persiwa Wamena, Persiba Balikpapan, Persibo Bojonegoro dan PSPS Pekanbaru, yang kesemuanya disarankan mencari stadion alternatif untuk menjadi markas pertandingan putaran pertama musim kompetisi 2010/2011.

"Ya, kalau tak memenuhi syarat stadion itu, maka bisa saja dicoret," kata Andi.

Menurut Dityo, temuan pada verifikasi awal yang dilakukan perwakilan PT Liga Indonesia ketika meninjau Sport Centre Stadium di Kuansing bukan bersifat hal mendasar bagi pelaksanaan pertandingan ketika digelar.

Temuan itu antara lain serah terima stadion dilakukan pada November 2010, sedangkan Liga Super Indonesia bakal diputar 26 September 2010, kemudian ruang tunggu wasit tidak ada kamar mandi serta ruang ganti pemain dan jumpa pers yang tidak dilengkapi mesin pendingin.

"Jadi temuan-temuan itu bukan merupakan yang prinsip seperti stadion milik Persiwa Wamena yang memang tidak layak, sedangkan kekurangan di stadion kita masih dilengkapi," jelasnya.

PT Liga Indonesia dijadwalkan bakal melakukan verifikasi menyeluruh pada tanggal 1-5 September 2010 terhadap stadion tim-tim peserta Liga Super Indonesia yang bakal dijadikan sebagai kandang dalam menjamu tim tamu.

Diancam Dicoret Banaken Langsung Datang

Manajemen PSPS Pekanbaru beberapa waktu lalu sempat mengeluarkan ancaman serius buat pemain asing asal Kamerun, Banaken Bassoken yang sering mengisi sektor lini belakang kerena keterlambatannya bergabung bersama rekannya di Pekanbaru. Ancaman serius itupun diberikan manajemen apabila hingga akhir pekan lalu dirinya tidak segera bergabung di Pekanbaru bakal didepak dari skuad Askar Bertuah.

Ternyata, ancaman itu membuat Bannaken menjadi ketir hingga menepati janjinya untuk datang ke Pekanbaru, Senin (30/8) sore lalu dan langsung bergabung latihan. Sebenarnya, Bannaken bukan hanya sekali ini saja berbuat ulah, musim lalu dirinya sempat menghilang selama satu bulan dan meninggalkan PSPS saat menghadapi lawannya hingga 4 kali pertandingan.

Pelatih Abdulrahman Gurning sebenarnya sudah gerah atas ulah anak buahnya itu. Tetapi, dirinya mengaku tidak bisa berbuat banyak berhubung bek asal Kamerun itu masih dibutuhkan olehnya.

'Kalau ditanya gerah atas ulahnya selama ini, rasanya siapa pelatih setiap tim pastilah gerah. Tetapi itu bukan kewenangan saya untuk memberinya sanksi tegas administrasi. Namun, kalau untuk sanksi yang berhubungan dengan teknik di lapangan saya selalu memberikanya sanksi hingga tidak memberikannya kesempatan untuk tampil dibeberapa pertandingan pada musim lalu,' ujar Abdulrahman Gurning kepada kami, Selasa (31/8) kemarin.

Tetapi, kali ini pelatih yang akrab disapa Bang Haji itu tidak lagi mempersoalkan masalah keterlambatan Bannaken bergabung bersama anak buahnya yang lain. Sejauh ini Bang Haji hanya memfokuskan agar mussim depan anak buahnya tampil dengan solid.

'Saya hanya berharap pengalaman ini tidak lagi diulangi oleh Bannaken. Dan saya berharap manajemen memberikannya peringatan keras menatap musim depan kepadanya. Bila perlu antara Bannaken dengan menajemen harus membuat kesepakatan tertulis yang terterah didalam surat perjanjian kontrak apabila dirinya kembali berbuat ulah tidak ada lagi kata toleransi,' harap pelatih asal Kisaran, Sumaterta utara itu.

BERITA TERPOPULER

Video Ketajaman Dzumafo Musim Lalu